ILMU GENETIKA
>> Heheheee..Assalamualaikum kawand,,,selamat datang di blog sederhana ane [Seven Remen Gallery] , semoga bermanfaat.. >>

Print this page? Photobucket

Tuesday, November 20, 2012

ILMU GENETIKA





              -    Ilmu Genetika (ilmu Keturunan)

Allah berfirman :
Binasalah manusia, alangkah amat sangat kekafirannya? Dari setetes mani, Allah menjadikannya lalu menentukannya” (Abasa : 17-19)
Pada awal 1912 ilmu genetika modern melalui seorang ilmuwan, Morgan, menemukn perasaan kromosom dan gen dalam proses pembentukkan janin. Yaitu, bahwa pembentukkan manusia ditentukan pada sperma laki-laki (spermatozoon) dan sel wanita (ovum). Bahkan, pengaruh keturunan dalam gen berlangsung berabad-abad sehingga bertalian sampai kepada nenek moyang.
Ilmu pengetahuan modern menemukan bahkan dalam komposisi gen yang luar biasa kecil menyimpan sangat banyak rahasia yang akan diperlihatkan oleh Allah bila Dia menghendakinya. Di antara rahasia tersebut adalah sifat dan karakter yang menentukan bentuk, tabiat, pembawaan, sifat jasmani, dan kejiwaan. Bahkan, kesepiannya untuk menerima atau melawan berbagai mikroba dan bakteri, sebagaimana ia juga dapat menurunkan kesiapan untuk menghadapi berbagai penyakit.
Ilmu pengetahuan modern juga telah melangkah jauh lebih maju ketika ia menyimpulkan bahwa manusia tercipta dalam bentuk rumusan komplek yang sudah terprogram. Apabila setetes sperma sudah menetap di dalam rahim, maka mulailah dia memperlihatkan rahasianya yang masih sama-samar secara bertahap, sesuai dengan program yang sudah ditentukan.
Di sela-sea proses yang panjang ini, gen mulai melepaskan diri dari bentuknya yang masih tersembunyi. Sel-sel pun mulai mengambil sifat-sifat aslinya yang khusus.
Ilmu genetika modern menetapkan bahwa kadangkala persamaan antara seorang anak dan kedua orang tuanya tidak tampak jelas, bahkan kadangkala sanagt berbeda. Karena sifat-sifat turunan kadangkala berupa sifat-sifat dominan dan kadangkala berupa sifat-sifat recessive, maka sifat-sifat recessive itu tidak akan terlihat jelas, baik pada bapak, maupun pada ibu.
Jika kebetulan kedua orang tua membawa salah satu sifat recessive, maka kira-kira seperempat dari anak-anak mereka akan memperlihatkan sifat-sifat recessive itu secara jelas. Hal itu disebabkan berkumpulnya dua sifat pada setiap gen kedua orang tua. 

         -   Pernikahan Antarkerabat

Allah berfirman,
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang wanita; saudara-saudaramu yang wanita, saudara-saudara bapakmu yang wanita; saudara-saudara ibumu yang wanita; anak-anak wanita dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak wanita dari saudara-saudaramu yang wanita; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara wanita sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua wanita yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (an-Nisaa’ :23)
Pada ayat ini terdapat petunujk jelas yang mengharamkan perkawinan antarkerabat yang berhubungan darah.
Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa perkawinan antarkerabat akan menghasilkan keturunan yang cacat dan rentan terhadap berbagai penyakit, menurunnya tingkatan reproduksi seksual sampai kepada kemandulan. Sedangkan, perkawinan antarpihak yang berjauhan berabat akan menghasilkan keturunan 6yang lebih baikdari orangtunya dalam segala segi.
Ilmu pengetahuan modern juga menyatakan behwa perkawinan antarkerabat akan memunculkan sifat-sifat recessive. Demikian juga kemungkinan munculnya penyakit akan bertambah dengan adanya perkawinan antarkerabat, seperti penyakit metabolisme turunan (Inbornerror of Metabolism), penyakit menular Wilsons (Wilsons Desease), penyakit Taysacs, kusta turunan (laprae), dan kencing hitam (Alkaptunoria). Jika penyakit lain yang jumlahnya melebihi seratus penyakit sebagaimana sudah dikenal oleh para dokter spesialis melebihi seratus penyakit.
Jadi, sesungguhnya mayoritas penyakit turunan, khususnya yang terdapat pada sifat-sifat ressesive akan muncul secara jelas pada perkawinan antar kerabat.
Ilmu pengetahuan modern juga menetapkan bahwa penyakit kanker payudara dapat berpindah melalui penyusuan. Ditemukan juga seorang ibu yang menurun dari keluarga yang menderita penyakit kanker payudara, apabila menyusui bayinya, maka virus tersebut akan berpindah pula kepada si bayi.
Dari sini, maka seorang pria yang pada masa bayinya menyusu dari ibu yang membawa virus penyakit ini juga akan terkena. Spermanya juga akan mengandung virus tersebut. Ini memungkinkan dia untuk menurunkannya kepada anak-anaknya, sebagaimana seorang wanita akan memindahkan virus ini kepada siapa yang menyusu darinya.
Pada tahun 70-an sebagai ahli tumor Amerika Serikat sudah meneliti penyakit tersebut. Mereka mengadakan pendataan penyakit kanker di Kota Bumbay, India. Di sana didapatkan suku Parisy yang dianggap sebagai masyarakat tertutup,karena mereka hanya melakukan perkawinan sesma anggota suku. Mengawini saudara persusuan dalam suku tersebut merupakan hal sangat banyak terjadi.  Sehingga, ditemukan 50% kaum wanita suku tersebut menderita penyakit kanker payudara. Sedangkan, persentase wanita Islam di Bombay yang menderita penyakit kanker sangat rendah, jika dibandingkan dengan mereka.
Dengan penelitian ini terbukalah jalan untuk memeahami sebab-sebab timbulnya penyakit kanker payudara. Pengaruh genetika dalam hal itumerupakan bukti nyata dari hikmah diharamkannya mengawini saudara-saudara wanita dalam Islam. Hal ini telah diungkapkan melalui penelitian ilmiah yang intensif terhadap sebuah suku yang hidup berabad-abad  dengan mengisolasi diri dari penduduk Kota Bombay lainnya, terdiri dari umat Islam dan Hindu. Dalam penelitian ini ditetapkan, sebagaimana yang telah kita sebutkan, tingginya angka perbandingan penyakit kanker payudara diantara anggota Suku Parisy ini daripada masyarakat lainnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa perkawinan antarkerabat akan menambah, memunculkan dan mengokohkan sifat yang mendominasi dalam keluarga itu, khususnya sifat-sifat buruk. Sebaliknya, perkawinan diantara pihak yang berjauhan family akan mengurangi timbulnya berbagai penyakit dan cacat pada tubuh.
Perkawinan antarkerbat juga akan mengancam bertambahnya jumlah bayi yang mengidap penyakit. Karena, sebagian penyakit turunan terpendam dan tertahan aktifitas faktor0faktor genetikanya dari satu generasi ke generasi lainnya.
Kadangkala penyakit tersebut akan berpindah secara turun-tenurun melalui pihak bapak tanpa terlihatnya gejala-gejala penyakit itu pada orang yang membawanya. Kecuali, jika kedua ibu-bapak kebetulan mengetahui adanya bibit penyakit itu pada kakek-kakek mereka.
Oleh karena iyu, kaum kerabat wajib memastikan terbebasnya rumpun keluarga dari penyakit turunan, khususnya bangasa Arab. Karena, menurut data-data terakhir, 25% perkawinan pada mereka berlangsung diantara kerabat.
Laporan kedokteran modern menyebutkan bahwa peluang timbulnya penyakit-penyakit keturunan akan terus bertambah. Karena, penyakit turunan merupakan sifat-sfat yang terpendam dengan kokoh dan berdekatan dengan gen-gen dalam kromatin. Di antaraanya penyakit asma, darah tinggi, penyakit gula, sebagian penyakit jantung, alergi, serta penyakit sistem saraf vseperti ayan, dan lain-lain.
Hikmah kejiwaan dan sosial yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah bahwa perkawinan berdiri di atas cinta dan kesetiaan. Sedangkan, dalam perkawinan antarpihak yang berjauhan terdapat perbendaharaan cinta dan kesetiaan yang lebih banyak daripada perkawinan antarkerabat.
Dari semua itu, jelaslah hikmah ilmiyah yang taerdapat dalam ajakan Islam untuk mengawini wanita yang berjauhan keluarga. Juga hikmah yang terdapat dalam larangannya dari mengawini wanita yang masih berhubungan kerabat atau berhubungan darah. 

No comments:

Post a Comment