Friday, September 28, 2012
Seven Remen Gallery: Gendang Beleq (Lombok-NTB)
: Gendang Beleq (Lombok-NTB): Tari Gendang Beleq di beberapa tempat di Lombok sering juga disebut Tari Oncer. Sebuah grup Gendang Beleq terdiri dari 15 - 17 orang...
Sunday, September 23, 2012
Gendang Beleq (Lombok-NTB)
Tari Gendang
Beleq di beberapa tempat di Lombok sering juga disebut Tari Oncer. Sebuah grup
Gendang Beleq terdiri dari 15 - 17 orang pemain, semuanya laki-laki.
Gendang Beleq
adalah nama sebuah instrumen dalam musik ini, yaitu gendang berukuran panjang
lebih dari satu meter yang disandang pada pundak dua pemain. Kata Beleq dalam
bahasa Sasak berarti Besar.
Semula, menurut
dalang wayang sasak Lalu Usman Jayadi, Gendang Beleq adalah sebuah instrumen
suku Sasak yang dikeramatkan karena memiliki tuah. "Entah siapa yang
merekayasa, tiba-tiba instrumen lain masuk dan kemudian jadi tontonan,"
ungkap Jayadi.
Pada umumnya Gendang Beleq itu dicat hitam putih dengan pola
kotak-kotak. Di Lombok kedua warna itu memang mempunyai arti simbolis. Hitam
adalah lambang keadilan, putih adalah lambang kesucian. Selain itu hitam juga
diibaratkan bumi, putih diibaratkan langit, yang keduanya merupakan kekuatan
yang harus selalu ada dalam kehidupan manusia.
Tari Gendang Beleq merupakan tari perang walaupun tidak ada
gerak yang menunjukkan perkelahian dan tidak ada pula yang membawa senjata
perang, karena garapan geraknya selalu menunjukkan watak maskulin/ sikap
jantan.
Tari Gendang Beleq dahulu berfungsi sebagai tari pengiring
para ksatria yang akan maju ke medan perang atau menyambut para
pahlawan yang pulang dari medan perang.
Satu ciri khas dari Tari Gendang Beleq ialah bahwa yang
menari adalah pemain-pemain musik itu sendiri.
Adapun pemain-pemain yang memainkan instrument musik sambil
menari adalah dua orang pemain Gendang Beleq, seorang penabuh petuk yaitu
sebuah gong kecil yang beralas kerangka dari kayu yang dikalungkan, dan
beberapa pemain copeh yaitu instrumen musik yang berbentuk ceng-ceng kecil yang
dipegang dengan tangan kiri dan kanan.
Gendang Beleq ditabuh dengan alat pemukul yang dipegang pada
tangan kanan, sedangkan tangan kiri memainkan bagian kiri dari gendang.
Meskipun Gendang ini besar dan berat, tetapi kedua penari yang membawa gendang
Beleq ini dapat menari dan bergerak dengan lincah.
Karena sifatnya yang atraktif, tari gendang beleq ini sering
kali diadakan untuk mengiringi arak-arakan pengantin atau arak-arakan anak yang
akan dikhitan, dan untuk penyambutan tamu penting.
Tari Gendang
Beleq di Kabupaten Lombok Timur terdapat di semua Kecamatan Lombok Timur.
Konon, Gendang
Beleq tak boleh disentuh oleh musuh. Masih menurut Jayadi, para pemain gendang
belek juga memiliki strata sosial yang baik di dalam masyarakat.
Sumber : www.kompas.co.id
Sumber : www.kompas.co.id
Saturday, September 22, 2012
Sejarah Suku Sasak
Sebelum Abad ke 16 Lombok berada dalam kekuasan
Majapahit, dengan dikirimkannya Maha Patih Gajah Mada ke Lombok. Malah ada
kabar kalau beliau wafat di Pulau Lombok dan dimakamkan di Lombok Timur. Pada
Akhir abad ke 16 sampai awal abad ke 17, lombok banyak dipengaruhi oleh Jawa
Islam melalui dakwah yang dilakukan oleh Sunan Giri, juga dipengaruhi oleh
Makassar. Hal ini yang menyebabkan perubahan Agama Suku Sasak, yang sebelumnya
Hindu menjadi Islam.
Pada awal abad ke 18 Lombok ditaklukkan oleh kerajaan Gel Gel Bali. Peninggalan Bali
yang sangat mudah dilihat adalah banyaknya komunitas Hindu Bali yang mendiami daerah Mataram dan Lombok Barat, Beberapa Pura besar
juga gampang di temukan di kedua daerah ini. Lombok berhasil Bebas dari
pengaruh Gel Gel setelah terjadinya pengusiran yang dilakukan Kerajaan Selapang
(Lombok timur) dengan dibantu oleh kerajaan yang ada di Sumbawa (pengaruh
Makassar). Beberapa prajurit Sumbawa kabarnya banyak yang akhirnya menetap di
Lombok Timur, terbukti dengan adanya beberapa desa di Tepi Timur Laut Lombok
Timur yang penduduknya mayoritas berbicara menggunakan bahasa Samawa.
Kalau kita lihat dari aspek sejarah, orang Sasak bisa jadi berasal Jawa, Bali, Makassar dan Sumbawa. Tapi bisa juga ke empat etnis tersebut bukan Papuk Bloq orang sasak, melainkan hanya memberi pengaruh besar pada perkembangan Suku Sasak
Ciri FISIK
Sementara kalau diperhatikan secara fisik Suku Sasak ini lebih mirip orang Bali dibandingkan orang Sumbawa. Dari Aspek ini bisa jadi orang Sasak berasal dari orang Bali, nah sekarang tinggal di cari orang Bali berasal dari mana?
Bukti Otentik
Beberapa minggu yang lalu, salah seorang yang
membaca tulisan ini mengirimkan ke saya sebuah bukti otentik asal usul suku
sasak yang disimpan keluarganya di Lombok Tengah. Bukti tersebut berupa
silsilah keluarga yang berujung pada sebuah nama: Datu Pangeran Djajing
Sorga (dari Majapahit, Kabangan, Jawa Timur). Dari Bukti otentik
tersebut, jelaslah terlihat bahwa Suku Sasak yang mendiami Pulau Lombok,
sebenarnya berasal dari Jawa.
Bahasa
Bahasa Sasak, terutama aksara (bahasa tertulis) nya sangat dekat dengan aksara Jawa dan Bali, sama sama menggunakan aksara Ha Na Ca Ra Ka …dst. Tapi secara pelafalan cukup dekat dengan Bali.
Menurut ethnologue yang mengumpulkan semua bahasa di dunia, Bahasa Sasak merupakan keluarga (Languages Family) dari Austronesian Malayo-Polynesian (MP), Nuclear MP, Sunda-Sulawesi dan Bali-Sasak.
Sementara kalau kita perhatikan secara langsung, bahasa Sasak yang berkembang di Lombok ternyata sangat beragam, baik dialek (cara pengucapan) maupun kosa katanya. Ini sangat unik dan bisa menunjukkan banyaknya pengaruh dalam perkembangannya. Saat Pemerintah Kabupaten Lombok Timur ingin membuat Kamus Sasak saja, mereka kewalahan dengan beragamnya bahasa sasak yang ada di lombok timur, Walaupun secara umum bisa diklasifikasikan ke dalam: Kuto-Kute (Lombok Bagian Utara), Ngeto-Ngete (Lombok Bagian Tenggara), Meno-Mene (Lombok Bagian Tengah), Ngeno-Ngene (Lombok Bagian Tengah), Mriak-Mriku (Lombok Bagian Selatan)
Dari Aspek Bahasa, Papuk Bloq kita bisa jadi berasal dari Jawa (Malayo-Polynesian), Vitname atau Philipine ( Austronesian), atau dari Sulawesi (Sunda-Sulawesi)
Sumber : Info-campursari.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)